pembentukan piston dalam pemilihan piston yang tepat untuk road race kelas 130 cc adalah hal yang sangat menentukan kualitas dapur pacu yang akan kita pakai untuk mengikuti balap tsb berikut adalah contoh piston yg akan saya gunakan untuk motor yamaha mio karena mio telah memiliki panjang stroke atau panjang langkah yang cukup lumayan standarnya yaitu 57,9 jadi bisa menggunakan piston berdiameter 53,8 agar tidak melebihi kapasitas 130 cc agar bisa masuk ke dalam blok slinder piston pun harus mengalami beberapa penyesuaiyan karena piston yang dipakai mengadopsi dari motor lain
piston yang dipakai adalah piston kepunyaan suzuki shogun 110
1. yang pertama adalah membuat sdikit dum pada kepala piston tsb agar piston tidak menyentuh payung klep yang pastinnya buka tutup klep pun sudah mengalami perubaha maka piston pun juga harus di sesuaikan dalam melakukan hal ini saya mengandalkan tukang bubut yang ahli karena dom ini sangat penting
2. yang kedua adalah pmbentukan pinggiran kepala piston agar memiliki kepala yang lebih tinggi dari permukaanya agar bisa mendapatkan kompresi yang tinggi ini adalah gambarnya
di tengah piston di buat agak lbih tinggi dari yang di sampingnya
3 .yang ketiga adalah penyesuaian pen piston
karena yamaha mio memiliki pen standar 15 , sedangkan ukuran pen yang di piston shogun memiliki ukuran 13 maka piston shogun tsb harus di sesuaikan dengan ukuran yamaha mio
yaitu dengan cara custon lubang pen piston di buat lebih besar dan di sesuaikan dengan ukuran pen piston mio yang berukuran 15 setelah semuanya selesai maka piston pun sudah siap untuk diaplikasikan ke clinder blok yamaha mio hehhehe
CARA BORE UP MOTOR MIO 300CC
Pantas jika pacuan andalan Mox’s ini
dapat julukan Si Garong. Tapi, kelakuannya tidak seperti Kucing Garong
yang matanya bakal jelalatan kalau lihat yang bening. Mata Si Garong
bakal terbelak begitu diajak taruhan puluhan juta. Lho?
Si Garong
kalau sudah turun di lintasan bali (balap liar), siap menggarong
kangtaw duit lawan. “Terakhir, main sampai ceban (Rp 10 juta-red),” kata
Moko. Oh ya nilai segitu utamanya lho, sampingannya bisa beberapa kali
lipat dari itu.
Konon katanya lagi, Si Garong pecicilan lantaran
booster pengapian buatan pria asli Oslo, Jawa Tengah ini. “Booster ini
akan meningkatkan percikan api sekitar 50%,” lanjut pemilik nama komplet
Suharmoko itu.
Dalam sistem pengapian AC yang diterapkan,
booster dipasang di antara sepul dan CDI. Berfungsi memberi umpan
voltase lebih besar. Meski putaran mesin naik-turun, booster juga mampu
bikin stabil arus yang diisuplai ke CDI. Sehingga voltase yang diberikan
CDI terhadap koil lebih besar dan stabil.
Untuk pengapian sistem
analog memang bisa begitu. Kalau voltase dan arus yang dikirim besar
menuju CDI, out-putnya memang besar. Berbeda sama CDI yang sudah
digital, meski arus dan voltase yang dikirim besar, tetap saja ada batas
optimal.
Nah, CDI analog asli RX-King yang dipakai pria kurus
ini, berkode 3KA 10. Sedang koil pakai cabutan dari Suzuki RM 80.
“Kebetulan dapat setingan pas sama punya RM. Tapi, kayaknya punya YZ
lebih favorit ya?” katanya sambil bertanya.
Karena sudah
menggunakan penguat pengapian, Moko berani pakai spuyer spesifikasi
besar. “Untuk pilot-jet pakai 55, sedang main-jet 340. Tapai kalau lagi
kesulitan mendapat spek spuyer besar, sering juga pakai rojokan. Tentu
dipadu karbu Yamaha RX-Z yang punya lubang venturi 26 mm.
Peningkatan kompresi ruang bakar juga dilakukan. Tentu lewat caranya
memapas kepala silinder 1,5 mm. “Tapi, nggak tahu berapa kompresinya
sekarang. Yang pasti meningkat,” kata pria tamatan STM di Solo ini.
Sudut squish dibuat 14ยบ dengan lebar 9 mm. “Biar pembuangan lebih
sempurna dan tidak tersisa, lubang exhaust dibuat 24 mm dari bibir atas
silinder,” cuapnya lebih jauh.
ANDALKAN STANDAR
Moko ogah
ganti komponen sama komponen racing aftermarket. Buktinya masih
mempertahankan CDI, kruk as, rasio, magnet, sampai knalpot standar alias
orisinal RX-King. “Selama masih bisa dicari kondisi maksimal dan
optimalnya lebih suka pakai komponen ori,” katanya beralasan.
“Knalpot dibelek untuk kemudian dihilangkan sekatnya. Setelah itu
diseting ulang menyesuaikan modifikasi mesin. Jadi deh,” kekeh warga
Bintaro yang sering dianggap enteng sama lawan yang sudah pakai knalpot
kolong.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 50/100-17
Ban belakang : IRC 60/90-17
Karburator : Yamaha RX-Z
Lidah membran : V Force
Kopling : TZM
Piston : Trim oversize 175
Busi : NGK B8HVX
Sokbreker : Kawasaki Kaze
4.Yamaha nouvo kumandang indonesia.
Seandainya SEA Games melombakan drag liaran, bisa jadi Indonesia
menggondol medali emas dengan menurunkan Yamaha Nouvo ini. Skubek ini
baru aja mengalahkan rivalnya yang full spek Thailand. Lagu Indonesia
Raya pun berkumandang di kerumunan massa Matraman, Jakarta Timur.
“Kaget juga sih bisa menang. Terlebih lawan pakai full Thailand, rangka
aja aluminium,” kata Deny Mansur, mekanik Clinic Motor yang menggarap
Nouvo ini. Pasar taruhan malam itu disinyalir sampai di angka Rp 73
juta. Malam yang benar-benar heboh.
Konon lawan Nouvo ini Yamaha
Mio buatan Thailand. Dari kubu CMS (Champion Motor Sport). CMS dikenal
sebagai biang balap road race dari zaman 2-tak dulu. Kini lebih suka
main drag bike alias balap lurus aje.
Banyak hal sebenarnya yang
membuat Nouvo Tanah Air bisa ngacir begitu kencang mengalahklan Mio
Thai. “Performa mesin dan ratio yang pas menjadi penentu utama,” kata
Komeng, panggilan akrab Deny.
Lebih sip kalau kita bongkar rahasainya. Mumpung mekanik satu ini nggak pelit ilmu, semua jeroan dijembrengin.
KONDISI MESIN
Untuk jeroan dapur pacu, Komeng menggunakan piston motor Kawasaki
berukuran 66 mm. “Seher ini punya keunggulan karena pendek, sehingga
mengurangi friksi, beda dengan piston Tiger,” kata lajang ini.
Ini jelas memberi efek mesin jadi tidak jadi gampang panas.
Sementara, kapasitas mesin sekarang sudah ada di kisaran 250 cc. “Hal
itu karena naik stroke jadi 72,” terangnya. Hal itu artinya dia
menaikkan langkah sekitar 16 mm karena aslinya stroke Nouvo 57,9 mm.
Tambah 8 mm naik dan 8 mm turun.
Sedang untuk menghasilkan tenaga
lebih mantaf lagi maka klep mobil ikut dijejalkan. Ukurannya 34/29 yang
merupakan cabutan dari Toyota Camry. Oh ya menurut Komeng lagi,
kompresi saat ini di 12 : 1.
RATIO DIBERATIN
Karena akan
main di trek panjang 800 meter, Komeng mengubah ratio menjadi lebih
berat dibandingkan standar. Jika aslinya 12 : 43, maka sekarang
menggunakan 12 : 25. “Ukuran segitu pas dengan tenaga dan trek di Jl.
Matraman,” timpal Yonex, si pemilik motor yang ikut nimbrung.
Komeng juga berkeyakinan bhawa perhitungan di ratio itu juga
mempengaruhi dalam pemilihan roda. “Karena itu saya pakai ring 17 inci
dan ban cukup kecil,” lanjut pria yang baru buka bengkel tujuh bulan
silam ini.
KNALPOT DIPOTONG
Komeng pakai knalpot Kawahara.
Tapi, selain dipotong bagian ujung dan dalaman juga digulung ulang.
“Itu supaya lebih cepat teriaknya. Kalau aslinya agak sedikit lama,”
beber pemilik bengkel di Jl. Skuadron, No. 14, Halim, Jakarta Timur ini.
Dengan kondisi sekarang, maka akselerasi lebih cepat dirasa aatau bisa
dibilang motor jadi lebih responsif. Pemotongan yang dilakukan hanya 5
cm di bagian ujung.
TANGKI CUSTOM
Proses reduksi bobot
juga dilakukan hingga tangki bahan bakar. “Bikin baru dengan menggunakan
material aluminium dan kapasitasnya sedikit aja,” cerita Komeng yang
bukan pelawak itu. Saat ini motor ini hanya bisa membawa BBM sebanyak
700 ml saja, nggak bisa lebih.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Vee Rubbber 50/100-17
Pelek : Ride It
Kompresi : 12 : 1
Setang piston : Yamaha RX-Z
Karburator : Keihin PE 28
Per klep : Jepang Product
Kampas kopling : Custom
Dinamo : Standar, gulung ulang
Intake : Yamaha Mio
Sok depan : Posh
Disc depan : TDR
Tangki : Custom aluminium
5.Suzuki skywave berpower 6dk.
Kondisi standar, Suzuki Skywave 125 punya tenaga besar dibandingkan
kompetitor. Klaim Suzuki sih menyebutkan punya tenaga 9,6 dk pada 8.000
rpm. Tapi bagi Aldhie yang speed lover sejati, kekuatan seperti itu
dirasa kurang. Doi langsung oprek dan dapat tenaga 16,01 dk pada 4.137
rpm.
Perubahan yang tentunya cukup besar. Honda Tiger standar
yang pernah dites MOTOR Plus hanya 15 dk. Sebenarnya apa sih yang sudah
dilakukan Aldhie sehingga mendapatkan tenaga begitu besar? “Saya tidak
hanya melakukan bore up, tapi stroke juga naik,” buka anggota Spinner
Community itu bagi ilmu.
Untuk piston, dia menggunakan produk
Malaysia ukuran diameter 60 mm. “Tapi saya bingung, aslinya buat motor
apa. Sebab nggak ada motor standar Yamaha yang ukurannya segitu. Tapi di
Malaysia saya nemu aftermarketnya,” lanjutnya.
Karena langka
maka ayah satu anak itu segera nyetok beberapa unit. Enaknya, piston itu
punya lubang pin 14 mm. Sehingga sangat cocok dengan motor buatan
Suzuki. Terutama bebek dan skubek. Lebih simpel karena bisa masuk pada
setang piston standar Skywave 125.
Sedang untuk stroke atau
langkah piston, dia melakukan ubahan lumayan drastis. Stroke standar
Skywave 55,2 mm dan sekarang menjadi 65,2 mm. Kenaikan 10 mm itu bisa
dikatakan cukup berani.
“Tekniknya ganti pen stroke 1,5 mm.
Kemudian posisi pen masih digeser lagi 3,5 mm. Totalnya 1,5 + 3,5 = 5
mm. Tinggal dikalikan 2 karena atas-bawah yang artinya jadi 10 mm,”
beber pria yang baru buka bengkel berlabel Bike Rider Shop ini.
Untuk melakukan pergeseran lubang pen ini tentunya harus bawa ke tukang
bubut handal. “Kalau nggak center atau tidak pas bisa melintir,”
lanjutnya. Dengan ubahan ini, otomatis kapasitas mesin juga sudah naik
menjadi 185 cc.
Penasaran mari dihitung bersama. Dari rumus
volume silinder yaitu (3,14 x 6,02 x 6,52)/2 = 184,3 cc. Kalau
digenapkan memang jadinya 185 cc.
Dari data dyno dan ucapan
Aldhie, kami langsung menjajal. Akselerasi yang dirasakan memang begitu
cepat. Dalam tarikan awal, nggak terasa spidometer sudah menunjukkan
angka 80 km/jam. Artinya angka tadi bukanlah sebatas data, kami sudah
membuktikannya.
POSISI CDI
Bagi yang doyan ganti CDI di
Skywave 125, perlu coba trik yang ditawarkan Aldhie. Doi memindahkannya
ke dalam boks bagasi di bawah jok. “Pasalnya kalau masih posisi standar
ribet masangnya, sebab harus buka banyak cover bodi,” cerita pria
berkulit putih ini. Untuk itu dia hanya melakukan tarik kabel saja dan
sekarang jadi gampang proses penggantian CDI-nya.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 80/80-14 (pelek Spin)
Ban belakang : Battlax 80/90-16
Kem : NMF, 330 derajat
Karburator : NSR SP PE 28
Knalpot : Yoshimura karbon
CDI : XP Andrion LE 4 Power
Per CVT : Kitaco
6.Suzuki spin 221 cc.
Untuk riset di road race skubek, Suzuki Spin 125 termasuk lambat
dibanding Yamaha Mio, Honda BeAT atau Vario. Itu karena skubek Suzuki
ini belum banyak didukung part racing, baik produk aftermarket maupun
dari pabrikan.
Tapi siapa sangka dengan riset begitu singkat dan
terkesan memaksa, Spin 125 tuggangan Arif ‘Bolot’ Budiono dari tim SBM
Reza Racing justru bersaing ketat dengan Mio. Terjadi di kelas Free For
All Matic Open ajang Banten Road Race Championship 2008 di
Serang-Banten, lalu (21/12). Alhasil, juara 2 dengan mudah diraih.
Tentu sukses tak disangka itu bukti dari hasil kerja keras Asep Iman
yang lebih akrab disapa Ape. Pasalnya mekanik APLM bermarkas di
Serang-Banten, mengaku kalau motor modif yang dipakai balap konon lebih
sering dipakai balap liar.
“Memang sih, karakter modif mesin
balap liar dengan road race sedikit berbeda. Di pasar senggol, ketahanan
mesin diutamakan lantaran banyak memanjakan rpm, terlebih di tiap
tikungan. Makanya saya nggak mau bore up gede-gede dan tidak pakai
kompresi terlalu tinggi biar aman,” buka Ape.
Adapun soal
pembesaran kapasitas silinder mesin, dijelaskan Ape kalau Spin 125 cuma
dibore up sampai 221 cc. Jumlah itu katanya hasil dari penggunaan piston
Tiger standar diameter 63,5 mm plus naik stroke. Caranya tentu dengan
menggeser maju pen kruk-as 6 mm dari posisi asli.
Sayangnya Ape
nggak tahu pasti berapa perbandingan kompresi yang didapat. Namun
sebagai gambaran, dijelaskan kalau kompresi diketahuinya dengan melihat
profil kepala piston dan bentuk ulang kubah dome. “Pokoknya asal piston
nggak mentok ke klep waktu digeber, mesin pasti aman,” imbuhnya.
Pantas aja Bolot tetap tenang walaupun mesin digeber kencang.
ANDALKAN KLEP SONIC
Membengkaknya kapasitas silinder dari 125 cc ke 221 cc, wajib diimbangi
suplai bensin yang deras. Tak ayal, Ape punya ide memanfaatkan klep
Honda Sonic yang terkenal lebih gede yaitu berdiameter 28 mm untuk in
dan 24 mm buat out.
“Cuma kaki klep mesti dipendekin dan
bentuknya disesuaikan sama aslinya. Dan biar tidak gampang bocor juga
ngambang di rpm tinggi, pegas Sonic juga diandalkan,” jelasnya.
Sementara debit masuk gas bakar dari karbu Keihin ukuran spuyer 125/50
diatur kem yang pinggangnya dipapas hingga punya ukuran diameter 20 mm
in-out-nya. Lantas sisa bakarnya dilepas knalpot TDR racing non korek.
Dan lagi-lagi, Ape tidak tahu persis berapa besar derajat durasinya. Katanya sih, papas kem diukur secara manual.
CUMA SETING ROLLER
Satu hal yang sulit dipercaya, katanya komponen di rumah CVT Spin 125
tidak banyak diubah alias tetap andalkan standar. Paling cuma roller
puli primer diseting beratnya. Menggunakan perbandingan 15 gram dan 17
gram dipasang silang.
“Mungkin kalau cc-nya digedein jadi 242 cc
pakai piston New Tiger 2000 dan sedikit ubahan di knalpot, saya yakin
bisa kejar motor di depan. Lihat saja nanti perkembangan berikutnya,”
janji Ape yang bukan hanger itu.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 90/80-16
Ban belakang : Battlax 100/80-16
Pelek : TDR 160-16
CDI : BRT Dualband
Sok belakang : YSS
7. korekan mio
Puji syukur selalu tak henti kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, Tuhan
semesta alam yang telah mendatangkan rizQy meski begitu jauh jaraknya.
Adalah mr. Z, datang dari kota Bojonegoro, melancong jauh ke Sidoarjo
demi merapatkan barisan ke mabes R.A.T Motorsport dan menjalin
silaturahmi. Awal mula kedatangan mr.Z ke bengkel sebenernya tertarik
dengan paket modifikasi Ramadhan, tapi setelah ngobrol-ngobrol di
bengkel dan saya tunjuk lihat knalpot made in RAT untuk mio bore up, pak
boss yang juragan persewaan Playstation ini menjadi tertarik
memasangnya, wah.. rencana modifikasi sederhana jadi dicanangkan lebih
bermakna. Jadilah saya jelaskan proposal Bore Up Irit yang sedang trend
untuk motor matic, apalagi di salah satu tabloid mengulas modifikasi ini
1 halaman utuh, saya bisikin kalau kita bisa bikin yang lebih yahud
mas… minat?!
Modal utama kencang 2010 :: Big Piston hi dome - Valve Back Cut - MARLBORO merah hahaha
Wah, dengan mata berbinar-binar mr.Z langsung mengeluarkan dompet dan
memeberi down.payment modifikasi. Setelah itu, diantarlah sang boss ke
terminal bungurasih, sambil melambaikan tangan kita pun melepas beliau
pergi, hati-hati dijalan boss… jangan melamunin mio nya, nanti kecopetan
repot jadinya… hahahaha… sedangkan mio nya ditinggal di garasi kita,
sendirian, tanpa bantuan, tak berdaya, membuat kita gemess tak sabar
untuk menjamahnya.
Porting in 22 mm, di throat area sekitar 20 mm, memuncak di 8500 RPM
Obeng, kunci T, kunci Y, kunci ring-pas, wah langsung diberdayakan
semua, kalau dishooting mungkin kaya di acara film Pimp my Ride nya MTV
itu, body langsung dibongkar, head dan blok dicopot, diperetelin,
diinspeksi, dibersihkan dari kerak… baru kita lakukan pengukuran.
Sadaaappp… Apa sih yang diukur? Tentu saja, desain ruang bakar, desain
jalur pemasukan dan pembuangan relatif terhadap katub , piston, dan
stroke. Kemudian hal terpenting adalah mencatat timing buka – tutup
noken as standard berdasarkan kompresi bawaan. Mengapa penting untuk
tahu spesifikasi standard motor sebelum kita kerja? Tentu engineer
jepang membekali motor ini dengan sebuah karakter tersendiri, memahami
dasar fungsi – tujuan dan cara kerja akan membawa kemudahan bagi kita
melangkah meski seandainya suatu saat kita disuruh bongkar harley
davidson… wahahhahahahah Ketinggian terbangnya om…
Piston standard
langsung dilengserkan oleh milik Honda GL MAX Neotech berdiameter 56,5
milimeter aja, kenapa pake piston ini, ga seperti yang dulu pakai honda
SONIC? Ya karena kita bosen bikin yang 150 cc, sekali2 bikin cc ga
terlalu besar sehingga banyak perangkat standard bawaan motor seperti
klep, pir klep, karburator, cdi dan knalpot hingga masih bisa didaya
gunakan. Kedua, piston motor sport honda ini terkenal bandel, selain
dimensi pin piston sama 15 milimeter, ketebalan dagingnya + jenongnya
ini adalah potensi untuk dibuat mantap mendorong ledakan di ruang bakar.
Buktinya piston ini juga laris untuk motor-motor spec semi buat balian
jupiter z, hehehe… tapi awas bulan puasa begini banyak razia.. KABURRRR
!!! hahahah…
Noken as street mio
Piston lebih gede klep ga
harus ganti gede bang? Seharusnya kalau ganti gede tenaganya pasti lebih
ngeriii… berhubung ini paketnya bore up irit, irit di kantong juga jadi
ga usah pake klep gede. Cukup mengandalkan teknik back cut pada klep
bawaan standard mio, sudah lumayan untuk menambah flow sehingga motor
tidak cepat tersedak dan mampu terus bernafasss… Back cut valve
technique ini saya dapat dari hasil pembelajaran online juga lho,
berdiskusi dengan engineer lain dari bengkel TRB di bilangan Klaten
Jawa-Tengah yang dikenal dengan panggilan om Londo, pencipta Shogun
Desmodici ala DUCATI dan pemahaman porting Thermal Efficiency, wis
pokoknya ilmunya berat… muntah2 kalok dijelasin sekali susah ngerti,
apa dasar kita nya yang lemot ya hahahah… cerita selengkapnya bisa
diliat di catatan facebook saya : KLIK DISINI
Perkawinan piston
GL neotech supaya aman di blok cylinder mio sebaiknya diiringi
penggantian liner nya juga, pake liner GL tentunya. Diameter luar liner
61 milimeter , cukup tebal menyelimuti piston supaya tetep adem. Untuk
mengatur kompresi statis mesin, kita melakukan pembubutan pada dome
piston diturunkan 2 milimeter, pula jarak dari pen ke tepi piston kita
turunkan 2 milimeter, disiku 9 derajat baru dibikin jenongnya masuk
kubah dengan selisih 1 milimeter tiap sisi. Jangan lupa pantat piston
dipotong 5 milimeter supaya saat piston bergerak ke TMB tidak bertumbur
dengan daun kruk as. Cylinder head pun mengikuti dengan pembuatan squish
dengan diameter 56 milimeter, 9 derajat, tak lupa klep dibenamkan 0.5
milimeter, ini digunakan untuk menurunkan kompresi dan memberi gap aman
saat klep overlaping. Noken as kita papas ulang dengan pencapaian lobe
lift setinggi 5.9 milimeter, durasi dibuka 5 derajat dari standardnya.
Porting inlet dibuat selebar 22 milimeter untuk mengakomodasi putaran
mesin puncak yang dipatok di 8.500 RPM. Tidak lupa pir klep kita
tambahkan inner spring milik honda CS-one, menjaga agar katub tidak
mengambang yang dapat berakibat fatal untuk mesin 4 langkah. Dengan
ubahan seperti ini, mesin tampak luar standard, manis sekali… alim..
padahal Brutal. Kalok bahasa jawanya , ngglendemi… hahaha… alias
diam-diam menghanyutkan
Blok dipasang untuk mengukur dek klirens dan tinggi dums
Selesai ketemu settingan karburator yang masih mengandalkan bawaan
pabrik dan calah kerenggangan klep nya, kita beralih ke sistem penerus
daya sentrifugal. Demi mengoptimalkan muntahan tenaga, pir cvt bisa
menggunakan keluaran TDR racing yang 1.000 RPM, dengan pir kampas
sentrifugal 1.000 RPM, roller diadopsi dari KAWAHARA dengan bobot 9
gram. Sebenernya untuk kesempurnaan modifikasi bisa merubah sudut puli
nya, atau beli kit dari aftermarket. Berhubung lagi paket Mur-mer-Ceng..
jadi perangkat lain standard ting-ting.
9 gram x 6
Knalpot
matic kali ini kita pasrahkan untuk didesain oleh bang Zaeni, yang
workshop knalpotnya ada di daerah dukuh kupang, ini daerah dekat
LOKALISASI terbesar se Asia Tenggara – Dolly – hahaha… itu pula sebabnya
kalau saya pamit ke istri hendak pergi ke dukuh kupang, selalu di
curigai, padahal papa mau bawa motor bikinin knalpot biar setingannya
pas – pelanggan puas – dan dapet duit halal – baraqah biar dapur tetep
ngebul… ciah…. nelangsa amat kedengarannya hehehe…
Knalpot MIO by RAT MOTORSPORT
Desain untuk motor matic sebisanya pakai leheran yang ga usah terlalu
gede, baru mendekati akhir muffler pipa di gradasi melebar, kalau
request kita mintanya dibikin las cacing kaya knalpot thailand, saya
tunjukkan fotonya, masa kita kalah sama thailand, gak mau lah… sorry lah
ya.. ayo bang usahakan,.. las dengan semangat!!
Pantas jika pacuan andalan Mox’s ini
dapat julukan Si Garong. Tapi, kelakuannya tidak seperti Kucing Garong
yang matanya bakal jelalatan kalau lihat yang bening. Mata Si Garong
bakal terbelak begitu diajak taruhan puluhan juta. Lho?
Si Garong
kalau sudah turun di lintasan bali (balap liar), siap menggarong
kangtaw duit lawan. “Terakhir, main sampai ceban (Rp 10 juta-red),” kata
Moko. Oh ya nilai segitu utamanya lho, sampingannya bisa beberapa kali
lipat dari itu.
Konon katanya lagi, Si Garong pecicilan lantaran
booster pengapian buatan pria asli Oslo, Jawa Tengah ini. “Booster ini
akan meningkatkan percikan api sekitar 50%,” lanjut pemilik nama komplet
Suharmoko itu.
Dalam sistem pengapian AC yang diterapkan,
booster dipasang di antara sepul dan CDI. Berfungsi memberi umpan
voltase lebih besar. Meski putaran mesin naik-turun, booster juga mampu
bikin stabil arus yang diisuplai ke CDI. Sehingga voltase yang diberikan
CDI terhadap koil lebih besar dan stabil.
Untuk pengapian sistem
analog memang bisa begitu. Kalau voltase dan arus yang dikirim besar
menuju CDI, out-putnya memang besar. Berbeda sama CDI yang sudah
digital, meski arus dan voltase yang dikirim besar, tetap saja ada batas
optimal.
Nah, CDI analog asli RX-King yang dipakai pria kurus
ini, berkode 3KA 10. Sedang koil pakai cabutan dari Suzuki RM 80.
“Kebetulan dapat setingan pas sama punya RM. Tapi, kayaknya punya YZ
lebih favorit ya?” katanya sambil bertanya.
Karena sudah
menggunakan penguat pengapian, Moko berani pakai spuyer spesifikasi
besar. “Untuk pilot-jet pakai 55, sedang main-jet 340. Tapai kalau lagi
kesulitan mendapat spek spuyer besar, sering juga pakai rojokan. Tentu
dipadu karbu Yamaha RX-Z yang punya lubang venturi 26 mm.
Peningkatan kompresi ruang bakar juga dilakukan. Tentu lewat caranya
memapas kepala silinder 1,5 mm. “Tapi, nggak tahu berapa kompresinya
sekarang. Yang pasti meningkat,” kata pria tamatan STM di Solo ini.
Sudut squish dibuat 14ยบ dengan lebar 9 mm. “Biar pembuangan lebih
sempurna dan tidak tersisa, lubang exhaust dibuat 24 mm dari bibir atas
silinder,” cuapnya lebih jauh.
ANDALKAN STANDAR
Moko ogah
ganti komponen sama komponen racing aftermarket. Buktinya masih
mempertahankan CDI, kruk as, rasio, magnet, sampai knalpot standar alias
orisinal RX-King. “Selama masih bisa dicari kondisi maksimal dan
optimalnya lebih suka pakai komponen ori,” katanya beralasan.
“Knalpot dibelek untuk kemudian dihilangkan sekatnya. Setelah itu
diseting ulang menyesuaikan modifikasi mesin. Jadi deh,” kekeh warga
Bintaro yang sering dianggap enteng sama lawan yang sudah pakai knalpot
kolong.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 50/100-17
Ban belakang : IRC 60/90-17
Karburator : Yamaha RX-Z
Lidah membran : V Force
Kopling : TZM
Piston : Trim oversize 175
Busi : NGK B8HVX
Sokbreker : Kawasaki Kaze
4.Yamaha mio kumandang indonesia.
Seandainya SEA Games melombakan drag liaran, bisa jadi Indonesia
menggondol medali emas dengan menurunkan Yamaha mio ini. Skubek ini
baru aja mengalahkan rivalnya yang full spek Thailand. Lagu Indonesia
Raya pun berkumandang di kerumunan massa Matraman, Jakarta Timur.
“Kaget juga sih bisa menang. Terlebih lawan pakai full Thailand, rangka
aja aluminium,” kata Deny Mansur, mekanik Clinic Motor yang menggarap mio ini. Pasar taruhan malam itu disinyalir sampai di angka Rp 73
juta. Malam yang benar-benar heboh.
Konon lawan mio ini Yamaha
Mio buatan Thailand. Dari kubu CMS (Champion Motor Sport). CMS dikenal
sebagai biang balap road race dari zaman 2-tak dulu. Kini lebih suka
main drag bike alias balap lurus aje.
Banyak hal sebenarnya yang
membuat mio Tanah Air bisa ngacir begitu kencang mengalahklan Mio
Thai. “Performa mesin dan ratio yang pas menjadi penentu utama,” kata
Komeng, panggilan akrab Deny.
Lebih sip kalau kita bongkar rahasainya. Mumpung mekanik satu ini nggak pelit ilmu, semua jeroan dijembrengin.
KONDISI MESIN
Untuk jeroan dapur pacu, Komeng menggunakan piston motor Kawasaki
berukuran 66 mm. “Seher ini punya keunggulan karena pendek, sehingga
mengurangi friksi, beda dengan piston Tiger,” kata lajang ini.
Ini jelas memberi efek mesin jadi tidak jadi gampang panas.
Sementara, kapasitas mesin sekarang sudah ada di kisaran 250 cc. “Hal
itu karena naik stroke jadi 72,” terangnya. Hal itu artinya dia
menaikkan langkah sekitar 16 mm karena aslinya stroke Nouvo 57,9 mm.
Tambah 8 mm naik dan 8 mm turun.
Sedang untuk menghasilkan tenaga
lebih mantaf lagi maka klep mobil ikut dijejalkan. Ukurannya 34/29 yang
merupakan cabutan dari Toyota Camry. Oh ya menurut Komeng lagi,
kompresi saat ini di 12 : 1.
RATIO DIBERATIN
Karena akan
main di trek panjang 800 meter, Komeng mengubah ratio menjadi lebih
berat dibandingkan standar. Jika aslinya 12 : 43, maka sekarang
menggunakan 12 : 25. “Ukuran segitu pas dengan tenaga dan trek di Jl.
Matraman,” timpal Yonex, si pemilik motor yang ikut nimbrung.
Komeng juga berkeyakinan bhawa perhitungan di ratio itu juga
mempengaruhi dalam pemilihan roda. “Karena itu saya pakai ring 17 inci
dan ban cukup kecil,” lanjut pria yang baru buka bengkel tujuh bulan
silam ini.
KNALPOT DIPOTONG
Komeng pakai knalpot Kawahara.
Tapi, selain dipotong bagian ujung dan dalaman juga digulung ulang.
“Itu supaya lebih cepat teriaknya. Kalau aslinya agak sedikit lama,”
beber pemilik bengkel di Jl. Skuadron, No. 14, Halim, Jakarta Timur ini.
Dengan kondisi sekarang, maka akselerasi lebih cepat dirasa aatau bisa
dibilang motor jadi lebih responsif. Pemotongan yang dilakukan hanya 5
cm di bagian ujung.
TANGKI CUSTOM
Proses reduksi bobot
juga dilakukan hingga tangki bahan bakar. “Bikin baru dengan menggunakan
material aluminium dan kapasitasnya sedikit aja,” cerita Komeng yang
bukan pelawak itu. Saat ini motor ini hanya bisa membawa BBM sebanyak
700 ml saja, nggak bisa lebih.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Vee Rubbber 50/100-17
Pelek : Ride It
Kompresi : 12 : 1
Setang piston : Yamaha RX-Z
Karburator : Keihin PE 28
Per klep : Jepang Product
Kampas kopling : Custom
Dinamo : Standar, gulung ulang
Intake : Yamaha Mio
Sok depan : Posh
Disc depan : TDR
Tangki : Custom aluminium
5.Suzuki skywave berpower 6dk.
Kondisi standar, Suzuki Skywave 125 punya tenaga besar dibandingkan
kompetitor. Klaim Suzuki sih menyebutkan punya tenaga 9,6 dk pada 8.000
rpm. Tapi bagi Aldhie yang speed lover sejati, kekuatan seperti itu
dirasa kurang. Doi langsung oprek dan dapat tenaga 16,01 dk pada 4.137
rpm.
Perubahan yang tentunya cukup besar. Honda Tiger standar
yang pernah dites MOTOR Plus hanya 15 dk. Sebenarnya apa sih yang sudah
dilakukan Aldhie sehingga mendapatkan tenaga begitu besar? “Saya tidak
hanya melakukan bore up, tapi stroke juga naik,” buka anggota Spinner
Community itu bagi ilmu.
Untuk piston, dia menggunakan produk
Malaysia ukuran diameter 60 mm. “Tapi saya bingung, aslinya buat motor
apa. Sebab nggak ada motor standar Yamaha yang ukurannya segitu. Tapi di
Malaysia saya nemu aftermarketnya,” lanjutnya.
Karena langka
maka ayah satu anak itu segera nyetok beberapa unit. Enaknya, piston itu
punya lubang pin 14 mm. Sehingga sangat cocok dengan motor buatan
Suzuki. Terutama bebek dan skubek. Lebih simpel karena bisa masuk pada
setang piston standar Skywave 125.
Sedang untuk stroke atau
langkah piston, dia melakukan ubahan lumayan drastis. Stroke standar
Skywave 55,2 mm dan sekarang menjadi 65,2 mm. Kenaikan 10 mm itu bisa
dikatakan cukup berani.
“Tekniknya ganti pen stroke 1,5 mm.
Kemudian posisi pen masih digeser lagi 3,5 mm. Totalnya 1,5 + 3,5 = 5
mm. Tinggal dikalikan 2 karena atas-bawah yang artinya jadi 10 mm,”
beber pria yang baru buka bengkel berlabel Bike Rider Shop ini.
Untuk melakukan pergeseran lubang pen ini tentunya harus bawa ke tukang
bubut handal. “Kalau nggak center atau tidak pas bisa melintir,”
lanjutnya. Dengan ubahan ini, otomatis kapasitas mesin juga sudah naik
menjadi 185 cc.
Penasaran mari dihitung bersama. Dari rumus
volume silinder yaitu (3,14 x 6,02 x 6,52)/2 = 184,3 cc. Kalau
digenapkan memang jadinya 185 cc.
Dari data dyno dan ucapan
Aldhie, kami langsung menjajal. Akselerasi yang dirasakan memang begitu
cepat. Dalam tarikan awal, nggak terasa spidometer sudah menunjukkan
angka 80 km/jam. Artinya angka tadi bukanlah sebatas data, kami sudah
membuktikannya.
POSISI CDI
Bagi yang doyan ganti CDI di
Skywave 125, perlu coba trik yang ditawarkan Aldhie. Doi memindahkannya
ke dalam boks bagasi di bawah jok. “Pasalnya kalau masih posisi standar
ribet masangnya, sebab harus buka banyak cover bodi,” cerita pria
berkulit putih ini. Untuk itu dia hanya melakukan tarik kabel saja dan
sekarang jadi gampang proses penggantian CDI-nya.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 80/80-14 (pelek Spin)
Ban belakang : Battlax 80/90-16
Kem : NMF, 330 derajat
Karburator : NSR SP PE 28
Knalpot : Yoshimura karbon
CDI : XP Andrion LE 4 Power
Per CVT : Kitaco
6.Suzuki spin 221 cc.
Untuk riset di road race skubek, Suzuki Spin 125 termasuk lambat
dibanding Yamaha Mio, Honda BeAT atau Vario. Itu karena skubek Suzuki
ini belum banyak didukung part racing, baik produk aftermarket maupun
dari pabrikan.
Tapi siapa sangka dengan riset begitu singkat dan
terkesan memaksa, Spin 125 tuggangan Arif ‘Bolot’ Budiono dari tim SBM
Reza Racing justru bersaing ketat dengan Mio. Terjadi di kelas Free For
All Matic Open ajang Banten Road Race Championship 2008 di
Serang-Banten, lalu (21/12). Alhasil, juara 2 dengan mudah diraih.
Tentu sukses tak disangka itu bukti dari hasil kerja keras Asep Iman
yang lebih akrab disapa Ape. Pasalnya mekanik APLM bermarkas di
Serang-Banten, mengaku kalau motor modif yang dipakai balap konon lebih
sering dipakai balap liar.
“Memang sih, karakter modif mesin
balap liar dengan road race sedikit berbeda. Di pasar senggol, ketahanan
mesin diutamakan lantaran banyak memanjakan rpm, terlebih di tiap
tikungan. Makanya saya nggak mau bore up gede-gede dan tidak pakai
kompresi terlalu tinggi biar aman,” buka Ape.
Adapun soal
pembesaran kapasitas silinder mesin, dijelaskan Ape kalau Spin 125 cuma
dibore up sampai 221 cc. Jumlah itu katanya hasil dari penggunaan piston
Tiger standar diameter 63,5 mm plus naik stroke. Caranya tentu dengan
menggeser maju pen kruk-as 6 mm dari posisi asli.
Sayangnya Ape
nggak tahu pasti berapa perbandingan kompresi yang didapat. Namun
sebagai gambaran, dijelaskan kalau kompresi diketahuinya dengan melihat
profil kepala piston dan bentuk ulang kubah dome. “Pokoknya asal piston
nggak mentok ke klep waktu digeber, mesin pasti aman,” imbuhnya.
Pantas aja Bolot tetap tenang walaupun mesin digeber kencang.
ANDALKAN KLEP SONIC
Membengkaknya kapasitas silinder dari 125 cc ke 221 cc, wajib diimbangi
suplai bensin yang deras. Tak ayal, Ape punya ide memanfaatkan klep
Honda Sonic yang terkenal lebih gede yaitu berdiameter 28 mm untuk in
dan 24 mm buat out.
“Cuma kaki klep mesti dipendekin dan
bentuknya disesuaikan sama aslinya. Dan biar tidak gampang bocor juga
ngambang di rpm tinggi, pegas Sonic juga diandalkan,” jelasnya.
Sementara debit masuk gas bakar dari karbu Keihin ukuran spuyer 125/50
diatur kem yang pinggangnya dipapas hingga punya ukuran diameter 20 mm
in-out-nya. Lantas sisa bakarnya dilepas knalpot TDR racing non korek.
Dan lagi-lagi, Ape tidak tahu persis berapa besar derajat durasinya. Katanya sih, papas kem diukur secara manual.
CUMA SETING ROLLER
Satu hal yang sulit dipercaya, katanya komponen di rumah CVT Spin 125
tidak banyak diubah alias tetap andalkan standar. Paling cuma roller
puli primer diseting beratnya. Menggunakan perbandingan 15 gram dan 17
gram dipasang silang.
“Mungkin kalau cc-nya digedein jadi 242 cc
pakai piston New Tiger 2000 dan sedikit ubahan di knalpot, saya yakin
bisa kejar motor di depan. Lihat saja nanti perkembangan berikutnya,”
janji Ape yang bukan hanger itu.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 90/80-16
Ban belakang : Battlax 100/80-16
Pelek : TDR 160-16
CDI : BRT Dualband
Sok belakang : YSS
7. korekan mio
Puji syukur selalu tak henti kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, Tuhan
semesta alam yang telah mendatangkan rizQy meski begitu jauh jaraknya.
Adalah mr. Z, datang dari kota Bojonegoro, melancong jauh ke Sidoarjo
demi merapatkan barisan ke mabes R.A.T Motorsport dan menjalin
silaturahmi. Awal mula kedatangan mr.Z ke bengkel sebenernya tertarik
dengan paket modifikasi Ramadhan, tapi setelah ngobrol-ngobrol di
bengkel dan saya tunjuk lihat knalpot made in RAT untuk mio bore up, pak
boss yang juragan persewaan Playstation ini menjadi tertarik
memasangnya, wah.. rencana modifikasi sederhana jadi dicanangkan lebih
bermakna. Jadilah saya jelaskan proposal Bore Up Irit yang sedang trend
untuk motor matic, apalagi di salah satu tabloid mengulas modifikasi ini
1 halaman utuh, saya bisikin kalau kita bisa bikin yang lebih yahud
mas… minat?!
Modal utama kencang 2010 :: Big Piston hi dome - Valve Back Cut - MARLBORO merah hahaha
Wah, dengan mata berbinar-binar mr.Z langsung mengeluarkan dompet dan
memeberi down.payment modifikasi. Setelah itu, diantarlah sang boss ke
terminal bungurasih, sambil melambaikan tangan kita pun melepas beliau
pergi, hati-hati dijalan boss… jangan melamunin mio nya, nanti kecopetan
repot jadinya… hahahaha… sedangkan mio nya ditinggal di garasi kita,
sendirian, tanpa bantuan, tak berdaya, membuat kita gemess tak sabar
untuk menjamahnya.
Porting in 22 mm, di throat area sekitar 20 mm, memuncak di 8500 RPM
Obeng, kunci T, kunci Y, kunci ring-pas, wah langsung diberdayakan
semua, kalau dishooting mungkin kaya di acara film Pimp my Ride nya MTV
itu, body langsung dibongkar, head dan blok dicopot, diperetelin,
diinspeksi, dibersihkan dari kerak… baru kita lakukan pengukuran.
Sadaaappp… Apa sih yang diukur? Tentu saja, desain ruang bakar, desain
jalur pemasukan dan pembuangan relatif terhadap katub , piston, dan
stroke. Kemudian hal terpenting adalah mencatat timing buka – tutup
noken as standard berdasarkan kompresi bawaan. Mengapa penting untuk
tahu spesifikasi standard motor sebelum kita kerja? Tentu engineer
jepang membekali motor ini dengan sebuah karakter tersendiri, memahami
dasar fungsi – tujuan dan cara kerja akan membawa kemudahan bagi kita
melangkah meski seandainya suatu saat kita disuruh bongkar harley
davidson… wahahhahahahah Ketinggian terbangnya om…
Piston standard
langsung dilengserkan oleh milik Honda GL MAX Neotech berdiameter 56,5
milimeter aja, kenapa pake piston ini, ga seperti yang dulu pakai honda
SONIC? Ya karena kita bosen bikin yang 150 cc, sekali2 bikin cc ga
terlalu besar sehingga banyak perangkat standard bawaan motor seperti
klep, pir klep, karburator, cdi dan knalpot hingga masih bisa didaya
gunakan. Kedua, piston motor sport honda ini terkenal bandel, selain
dimensi pin piston sama 15 milimeter, ketebalan dagingnya + jenongnya
ini adalah potensi untuk dibuat mantap mendorong ledakan di ruang bakar.
Buktinya piston ini juga laris untuk motor-motor spec semi buat balian
jupiter z, hehehe… tapi awas bulan puasa begini banyak razia.. KABURRRR
!!! hahahah…
Noken as street mio
Piston lebih gede klep ga
harus ganti gede bang? Seharusnya kalau ganti gede tenaganya pasti lebih
ngeriii… berhubung ini paketnya bore up irit, irit di kantong juga jadi
ga usah pake klep gede. Cukup mengandalkan teknik back cut pada klep
bawaan standard mio, sudah lumayan untuk menambah flow sehingga motor
tidak cepat tersedak dan mampu terus bernafasss… Back cut valve
technique ini saya dapat dari hasil pembelajaran online juga lho,
berdiskusi dengan engineer lain dari bengkel TRB di bilangan Klaten
Jawa-Tengah yang dikenal dengan panggilan om Londo, pencipta Shogun
Desmodici ala DUCATI dan pemahaman porting Thermal Efficiency, wis
pokoknya ilmunya berat… muntah2 kalok dijelasin sekali susah ngerti,
apa dasar kita nya yang lemot ya hahahah… cerita selengkapnya bisa
diliat di catatan facebook saya : KLIK DISINI
Perkawinan piston
GL neotech supaya aman di blok cylinder mio sebaiknya diiringi
penggantian liner nya juga, pake liner GL tentunya. Diameter luar liner
61 milimeter , cukup tebal menyelimuti piston supaya tetep adem. Untuk
mengatur kompresi statis mesin, kita melakukan pembubutan pada dome
piston diturunkan 2 milimeter, pula jarak dari pen ke tepi piston kita
turunkan 2 milimeter, disiku 9 derajat baru dibikin jenongnya masuk
kubah dengan selisih 1 milimeter tiap sisi. Jangan lupa pantat piston
dipotong 5 milimeter supaya saat piston bergerak ke TMB tidak bertumbur
dengan daun kruk as. Cylinder head pun mengikuti dengan pembuatan squish
dengan diameter 56 milimeter, 9 derajat, tak lupa klep dibenamkan 0.5
milimeter, ini digunakan untuk menurunkan kompresi dan memberi gap aman
saat klep overlaping. Noken as kita papas ulang dengan pencapaian lobe
lift setinggi 5.9 milimeter, durasi dibuka 5 derajat dari standardnya.
Porting inlet dibuat selebar 22 milimeter untuk mengakomodasi putaran
mesin puncak yang dipatok di 8.500 RPM. Tidak lupa pir klep kita
tambahkan inner spring milik honda CS-one, menjaga agar katub tidak
mengambang yang dapat berakibat fatal untuk mesin 4 langkah. Dengan
ubahan seperti ini, mesin tampak luar standard, manis sekali… alim..
padahal Brutal. Kalok bahasa jawanya , ngglendemi… hahaha… alias
diam-diam menghanyutkan
Blok dipasang untuk mengukur dek klirens dan tinggi dums
Selesai ketemu settingan karburator yang masih mengandalkan bawaan
pabrik dan calah kerenggangan klep nya, kita beralih ke sistem penerus
daya sentrifugal. Demi mengoptimalkan muntahan tenaga, pir cvt bisa
menggunakan keluaran TDR racing yang 1.000 RPM, dengan pir kampas
sentrifugal 1.000 RPM, roller diadopsi dari KAWAHARA dengan bobot 9
gram. Sebenernya untuk kesempurnaan modifikasi bisa merubah sudut puli
nya, atau beli kit dari aftermarket. Berhubung lagi paket Mur-mer-Ceng..
jadi perangkat lain standard ting-ting.
9 gram x 6
Knalpot
matic kali ini kita pasrahkan untuk didesain oleh bang Zaeni, yang
workshop knalpotnya ada di daerah dukuh kupang, ini daerah dekat
LOKALISASI terbesar se Asia Tenggara – Dolly – hahaha… itu pula sebabnya
kalau saya pamit ke istri hendak pergi ke dukuh kupang, selalu di
curigai, padahal papa mau bawa motor bikinin knalpot biar setingannya
pas – pelanggan puas – dan dapet duit halal – baraqah biar dapur tetep
ngebul… ciah…. nelangsa amat kedengarannya hehehe…
Desain untuk motor matic sebisanya pakai leheran yang ga usah terlalu
gede, baru mendekati akhir muffler pipa di gradasi melebar, kalau
request kita mintanya dibikin las cacing kaya knalpot thailand, saya
tunjukkan fotonya, masa kita kalah sama thailand, gak mau lah… sorry lah
ya.. ayo bang usahakan,.. las dengan semangat!!!
Jakarta Selama ini tak sedikit di antara pemilik sepeda motor yang
meningkatkan tenaga tunggangan mereka dengan bore up. Caranya, dengan
mengganti ukuran piston agar volume bahan bakar dan udara yang
disemprotkan ke ruang bakar bertambah besar.
Walhasil, pembakaran
semakin sempurna dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi. Cara
seperti itu dipilih banyak modifikator dan pemilik sepeda motor.
Pasalnya, selain praktis, ongkos yang harus dikeluarkan juga lebih
murah.
Hanya, tidak sedikit pula yang tidak mendapatkan hasil
seperti yang diharapkan. Selain tenaga tidak meningkat drastis, juga
menyimpan potensi bahaya.
"Tenaga memang meningkat, tetapi
hanya 20-30 persen. Padahal kalau caranya tepat, tenaga bisa meningkat
50-70 persen. Selain itu kalau tidak tepat mesin justru rusak," papar
Setyawan, mekanik Awan Motor, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
Selasa (15/3).
Lantas apa saja yang harus diperhatikan? Langkah apa yang harus dilakukan? Berikut tips dari Setyawan.
1. Pastikan diameter silinder sesuai
Satu
hal yang wajib diperhatikan sebelum melakukan bore up adalah memastikan
batas maksimum diameter silinder bila diperbesar. Teknik bore up ada
dua macam, yaitu bore up dengan silinder orisinal yang diperbesar
diameternya.
Teknik kedua dengan mengganti liner silindernya.
Jika ingin mengganti liner silinder, maka perlu diperhatikan batas aman
bore up, sehingga tidak ada komponen atau bagian lain dari mesin yang
harus dikorbankan sia-sia demi memperbesar silinder.
"Hal itu
penting diperhatikan karena masing-masing jenis maupun merek sepeda
motor memiliki ketebalan yang berbeda," kata Setyawan.
Bila
diameter silinder tidak memungkinkan untuk diperbesar dan dipaksakan,
bukan tidak mungkin akan jebol. Tentu hal itu sangat membahayakan.
2. Hitung kembali kapasitas mesin
Setelah
memastikan ketebalan silinder yang memungkinkan untuk diperbesar,
langkah selanjutnya adalah menghitung ulang kapasitas isi mesin atau cc
mesin motor. Lakukan penghitungan - tentunya minta tolong orang yang
ahli atau paham mesin - berapa besar volume ruang bakar yang ada.
berikut adalah cara menghitung kapasitas mesin motor
3,14 x ukuran piston x ukuran piston x panjang stroke di bagi 4000
dengan contoh jika kita ingin menghitung cc motor honda legenda yg telah kita ketahui ukuran pistonnya adalah 50 dan ukuran strokenya adalah 49,9
1,14 x 50 x50 x 49,9 : 4 = 97,92 berarti honda legenda memiliki ruang bakar sebesar 97 cc
Kemudian,
hitung hingga seberapa besar kemampuan ruang tersebut bila dilakukan
peningkatan kapasitas. "Selama ini, yang umum para modifikator
melakukan penambahan mulai 0,25 milimeter (mm) hingga 1 mm," terang
Setyawan.
Langkah ini harus dilakukan ekstra hati-hati dan
cermat. Pasalnya bila serampangan, maka kapasitas ruang bakal justru
berukuran terlalu besar. Akibatnya, ruang pembakaran menghasilkan suhu
panas yang berlebihan, sehingga piston macet atau bahkan blok silinder
pecah.
Bila hal itu terjadi maka motor akan berhenti tiba-tiba
saat dipacu kencang dan terpelanting. Mesin pun terbakar dan bisa
menjalar ke seluruh bagian kendaraan itu.
3. Hitung kembali secara cermat rasio panas mesin dan kompresi
Setelah
kedua langkah dilakukan dan mekanik atau modifikator menyatakan
oke,langkah selanjutnya adalah menghitung rasio panas mesin dan rasio
kompresi. Maksudnya mengetahui secara persis berapa tekanan dalam ruang
pembakaran dibanding kecepatan asupan bahan bakar, turbulensi udara,
campuran antara udara dan bahan bakar yang ideal.
"Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas piston," tandas salah seorang mekanik motor ternama di jakarta
Bila
tekanan kompresi dan tekanan panas yang ideal di mesin - biasanya
bengkel besar menggunakan alat ukur compression gauge untuk
mengetahuinya - telah diketahui, dan memungkinkan untuk dilakukan bore
up maka mekanik bisa melakukannya.
Ukuran ideal tingkat panas
dan kompresi untuk masing-masing jenis dan merek motor berbeda-beda.
Pabrikan biasanya memberikan batasan dengan mencantumkan ukuran Titik
Mati Atas (TMA) dari tingkat panas ruang bakar, dan mencantumkan tingkat
kompresi mesin di buku manual.
Ingat, ruang bakar yang terlalu
besar dari standar yang ditetapkan oleh pabrik juga tidak akan bagus.
Selain boros juga menimbulkan panas yang terlalu tinggi sehingga piston
macet dan blok silinder pecah atau jebol.
Selama ini para
modifikator untuk motor balap di jalanan kerap memangkas kepala piston
untuk meningkatkan kompresi mesin. Besarannya bervariasi, untuk motor
dua tak biasanya 1-2 mm, dan motor empat tak 0,5-1mm.